Rss Feed
  1. Final 2 Indonesia's Got Talent

    Sunday, November 21, 2010

    Indonesia's Got Talent (IGT) memasuki final ke-2 pada Sabtu, 20 November 2010. Tujuh kontestan dengan talenta-talenta yang luar biasa mempertunjukkan kebolehan mereka dalam malam solo tersebut.

    Tujuh kontestan tersebut adalah:
    1. Kingsley Tahapary (dancer)
    2. Heni Chandra (penyanyi)
    3. Edwin Mulyono (pemain piano/keyboard)
    4. PGRI (penari)
    5. Deden (penyanyi)
    6. Djitron Pah (pemain sasando)
    7. Vania Larissa (penyanyi seriosa)

    Kali ini saya hanya melewatkan 1 penampilan pertama (biasanya kan 2 XD). Berhubung penampilan King adalah penampilan yang saya lewatkan, jadi King tidak ada dalam review dan peringkat kali ini.

    Di posisi pertama, ada Vania Larissa. Penyanyi berumur 14 tahun ini membawakan lagu Evanescence, "Bring Me to Life". Vania membawakan lagu ini dengan gaya seriosa dan membawa sentuhan yang cukup berbeda. Saya suka di bagian Vania memainkan suaranya sebagai pengisi iringan. Betul-betul menunjukkan keahliannya.


    Vania Larissa

    Djitron ada di nomor 2. Pemain sasando asal Kupang ini membawakan lagu "I Believe In You" dengan 3 sasando, iringan flute , ditambah dengan kehadiran paduan suara, Djitron berhasil memesona semua orang. Sayangnya saya di rumah kok mendengar bunyi gemerisik yang tidak enak (yang sepertinya ditimbulkan oleh kabel mic atau akibat transmisi suara) sehingga sedikit terganggu. Saya tidak tahu apakah ini hanya TV saya atau bagaimana :(


    Djitron Pah

    Deden ada di tempat ketiga. Membawakan lagu "Main Hati" dari Andra and the Backbone, Deden mampu membuat Vina Panduwinata memuji penampilannya. Saya juga suka dengan penampilan Deden semalam, hanya saja jaketnya kinda turn me off. Entah mengapa...


    Deden

    Edwin ada di tempat berikutnya. Membawakan lagu "I Can't Stop Loving You" dari Ray Charles, Edwin bernyanyi untuk pertama kalinya di atas panggung IGT dengan bantuan 3 orang "angels"nya. Menurut saya suara Edwin kurang bagus (gak jelek juga sih sebenarnya. Pas-pasan gitu...) dan sebenarnya ketika dia bilang akan memberikan 2 kejutan, saya berharap kejutan yang lebih baik :(

    Heni ada di posisi 5. Membawakan lagu dari Rossa, "Memeluk Bulan". Heni tampak sangat gugup di atas panggung tanpa kehadiran gitarnya. Hal ini pula yang menjadi kritikan dari ketiga juri dan memintanya untuk kembali bersama gitarnya. Menurut saya Heni kurang berani untuk menggerakkan tangannya. Kalau dia menggerak-gerakkan tangannya, saya yakin ekspresi gugup itu bisa hilang dan membuatnya terlihat lebih menghayati lagu. Tapi suaranya Heni memang oke :)
    p.s: Saya tidak setuju dengan "saran" Anjas agar Heni tidak perlu mencoba sesuatu yang baru. Saya setuju dengan ide Heni untuk mencoba konsep baru, hanya saja Heni harus lebih berani lagi dalam membawakan konsepnya. She has talent after all.

    Tempat terakhir kali ini diberikan kepada PGRI. Tampil memukau di bagian awal dengan gerakan yang lambat dan lagu yang memberikan suasana hikmat, saya merasa PGRI sukses membawakan kesan spiritual ke atas panggung. Sayangnya, suasana itu hilang begitu saja ketika mereka masuk ke dalam gerakan modern mereka (dan saya merasa "hilang" dalam pertunjukkan mereka). Tapi kali ini PGRI patut dipuji karena mereka kembali ke trade mark mereka untuk berganti-ganti kostum.

    Malam ini ketujuh kontestan akan membawakan jam session mereka dan 3 orang akan maju ke babak berikutnya. Siapakah ketiga orang tersebut? Kita nantikan saja...

  2. 0 comments :

    Post a Comment