Rss Feed
  1. AborsiAborsi by Yennie Hardiwidjaja
    My rating: 1 of 5 stars

    Buku apa pun yang sudah punya masalah teknis di halaman 2, jelas tidak akan memperoleh ekspektasi yang tinggi dari saya. Itulah yang terjadi di buku ini. Baru juga halaman 2, sudah ada bagian yang tercetak ulang dari halaman 1.

    Bukan itu saja, saya betul-betul mempertanyakan apa saja yang dilakukan oleh editor dan proof reader buku ini. Padahal totalnya ada 3 orang (plus penulis jadi 4), tapi tetep aja banyak salah ketik dan kelupaan spasi di buku ini. Pada ngapain aja Bu pas ngecek naskahnya?

    Prolognya sendiri lumayan bagus. Ada adegan slasher berdarah-darah di buka. Lumayan lah. Ceritanya sendiri juga lumayan. Adegan berdarah-darah itu masih tetep ada (dan saya gak keberatan dengan adegan macam begini). Nilai plus lainnya ada di fakta bahwa hantu di cerita ini tidak menyerang secara acak, tapi menyerang kepada orang tertentu karena suatu alasan yang bisa diterima.

    Lah, terus? Kok cuma kasih 1 bintang.

    Itu dia. Ceritanya sih masih oke. Penulisannya yang berantakan. Selain masalah teknis di atas, masih ada masalah lagi pada pemilihan katanya. Seperti "rumah kayu tua bergaya kastil ala Eropa". Eh... Kastil itu kayak gini bukan sih?



    Gede amat rumahnya.

    KE BAWAH INI MENGANDUNG SPOILER. Read at your own risk.

    Selain itu ada inkonsistensi di bagian belakang. Di halaman 83 ditunjukkan adegan 14 tahun lalu ketika Handi dan Devi (saya perkirakan) pertama kali berhubungan intim. Beberapa bulan kemudian Devi hamil. Lalu pada halaman 103, si hantu anak aborsian Handi-Devi berkata, "Di sini... Sepuluh tahun lalu. Mama, Papa, membunuh kami melalui tangan Ibu Sumi... tanggal 7 Juni 1999."

    Sebentar. Katanya pertama melakukan 14 tahun lalu dan hamil beberapa bulan kemudian. Kok aborsinya baru 4 tahun kemudian? Terus ada kata kami. Maksudnya kami di sini siapa? Dia punya anak kembar? Rasanya enggak deh. Yang mereka aborsi itu cuma si Cinta. Terus kami di sini siapa? Merujuk pada roh Cinta dan tubuh Caca yang dia rasuki? Kok si Cinta gak pakai aku saja? Kan si Caca gak ikut diaborsi. Bingung.

    Hah, dengan semua kekacauan itu, saya memutuskan untuk menganugrahkan 1 bintang saja kepada buku ini. Selamat.


    View all my reviews


  2. 0 comments :

    Post a Comment