Rss Feed
  1. Camar Biru: Cinta Tak Selalu Tepat WaktuCamar Biru: Cinta Tak Selalu Tepat Waktu by Nilam Suri
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Camar Biru
    Pengarang: Nilam Suri
    Penerbit: GagasMedia
    Halaman: 279 halaman
    Terbitan: November 2012

    Apa yang terjadi ketika satu sisi dari sebuah persegi lenyap? Itulah yang terjadi pada persahabatan Adith, Nina, Sinar, dan Naren. Saat sebuah kecelakaan merenggut nyawa salah seorang di antara mereka, keseimbangan persahabatan tiga orang yang tersisa pun goyah.

    Tahun-tahun berlalu dan saat jangka waktu telah terlewati, sepasang camar biru kembali muncul ke permukaan. Dua orang yang bersumpah memenuhi perjanjian mereka. Saat langit yang biru tampaknya akan menjadi ujung perjalanan, awan-awan kelabu tiba-tiba datang menyeruak. Rahasia apa yang sebenarnya tersimpan selama ini?

    Review
    Mengandung spoiler. Percayalah

    Jangan salahkan saya kalau saya tiba-tiba pakai bahasa yang "berat" seperti di atas. Salahkan blurb-nya GagasMedia yang selalu (berusaha) membuat pembacanya galau.

    Ok, saya sih ngaku aja ya. Saya jarang baca novelnya Gagas. Buku Gagas yang pernah kubaca, yang bisa kuingat, cuma Heaven on Earth sama Think, Tinka! dan dua-duanya kurang berkesan buat saya. Makanya agak ragu juga sih buat beli buku Gagas (plus banyak juga yang suka kecewa karena merasa kecele sama sampul+blurb-nya Gagas), tapi setelah baca soal buku ini di Ren's Little Corner, jadi penasaran juga. Buku ini lalu saya pilih sebagai salah satu hadiah giveaway dari Ren's Little Corner. Lumayan, gratisan. *intinya teutep aja belum pernah beli bukunya Gagas.

    Menurutku buku ini harusnya dibundling bareng sebuah kamus mini. Bahasa Inggrisnya itu loh. Kayaknya ini novel Indonesia dengan penggunaan bahasa Inggris terbanyak yang pernah saya baca. Untung saya baca buku ini sekarang. Coba kalau bacanya pas zaman SMA dulu. Duh, bisa joget saya.



    Uhuk, maaf. Saya teralihkan.

    Lepas dari bahasa Inggrisnya yang bertebaran, saya rasa cara pengarang menuturkan ceritanya cukup baik. Enak diikuti. Hubungan antar karakternya tergambar dengan baik dan saya suka hubungan Nina dan Adith. Sangat manis dan tidak membuat diabetes. Gula hubungan mereka takarannya pas.

    Rahasia yang pengarang simpan untuk menjadi kejutan besar di akhir, sayangnya cukup terbaca dengan cepat. Khususnya setelah percakapan telepon antara Sinar dengan Nina plus sedikit tambahan latar belakang Nina. Sangat disayangkan, karena ini satu hal yang membuat saya penasaran dan menebak-nebak di awal cerita.

    Hal lain yang saya sayangkan dari buku ini adalah epilognya. Nilam Suri, what have you done!? You've made such a great ending, but then you spoiled it with that epilog. Tuh kan, saya jadi ketularan pakai bahasa Inggris deh gara-gara buku ini. Ya, pada intinya, saya rasa buku ini akan lebih nendang tanpa bagian epilognya.

    Secara keseluruhan buku ini cukup baik. Ceritanya mengalir, bahasa cukup enak (walau mungkin ada yang bakal terganggu dengan panggilan 'monyet', 'kunyuk', dsb yang dipakai antar karakter), dan endingnya bagus. Kalau baca buku ini, saran saya, berhentilah di halaman 275. Gak usah dilanjutin ke epilognya.

    Tiga bintang untuk Nilam Suri dan Camar Biru-nya. I like this novel.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 Serapium Reading Challenge
    - 2013 TBR Pile Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge
    - 2013 Color Coded Reading Chalenge
    - 2013 Monthly Key Word Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment