Rss Feed
  1. Dicintai JoDicintai Jo by Alberthiene Endah
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Dicintai Jo
    Penulis: Alberthiene Endah
    Penerbit: PT Grameia Pustaka Utama
    Halaman: 337 halaman
    Terbitan: September 2005

    Santi, seorang jurnalis di salah satu majalah wanita paling top di Indonesia. Bekerja sebagai seorang wartawan dan di majalah wanita paling top? Wah, pastinya si Santi ini termasuk jenis wanita metropolitan yang modis dan percaya diri. Salah. Santi justru berbalik 180 derajat dari bayangan itu.

    Santi justru termasuk jenis wanita yang tidak percaya diri. Hal ini menghambat pekerjaannya dan dia sadar betul akan kekurangannya ini, tapi tidak mampu mengubahnya. Sampai dia bertemu Jo.

    Jo memberikannya rasa aman dan kepercayaan diri. Jo memberinya cinta. Masalahnya Jo perempuan. Masalah lainnya? Santi menikmati semua yang Jo berikan.

    Review
    Kalau mau bicara soal buku ini, jujur saya akan bicara juga tentang Relung-relung Gelap Hati Sisi. Soalnya saya baca buku ini setelah baca RRGHS dan juga karena tema keduanya sama. Lesbianisme.

    Kalau mau membandingkan tokoh utama kedua buku ini, saya pribadi masih lebih suka Sisi. Santi agak terlalu plin-plan dan agak menyebalkan kalau mengingat dia memanfaatkan Jo untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

    Selain itu perubahannya Santi agak terlalu mendadak. Mungkin bukan mendadak sih. Agak terlalu cepat. Dari yang awalnya minder berat, bisa langsung berubah setelah Jo muncul. Waktu perubahannya terasa terlalu singkat.

    Hal lain yang agak bikin bingung sih penggunaan 'saya' dan 'gue'. Dalam narasi, Santi selalu menggunakan 'saya', tapi ketika bicara, dia selalu memakai 'gue'. Akibatnya saya kadang suka merasa bahwa Santi yang di narasi dengan Santi yang bicara adalah dua orang yang berbeda. Terus ketika dia bicara dengan Jo, dia pakai kata 'saya'. Ini membuat hubungan mereka terkesan kurang dekat.

    Sebenarnya penggunaan kata tunjuk diri yang berbeda ini juga dipakai di Relung-Relung Gelap Hati Sisi. Kalau di sana, ketika bicara (pakai POV 3 kalau di RRGHS), Sisi memakai kata 'saya' dan 'aku'. Dia memakai 'saya' kalau bicara dengan Handi, suaminya, dan memakai aku kalau bicara dengan Airin, "Jo"-nya RRGHS. Hal ini membuat hubungan Sisi dan Airin terkesan dekat, sementara antara dia dengan Handi memiliki kesan berjarak.

    Walau begitu, saya cukup suka dengan alur ceritanya. Cara bercerita Alberthiene Endah juga lumayan. Saya juga suka dengan ending di sini dan itu yang menaikkan buku ini dari bintang 2 ke bintang 3.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2013 New Authors Reading Challenge
    - 2013 What's in A Name Reading Challenge
    - 2013 Indonesian Romance Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment