Rss Feed
  1. Aku Ingin Jadi PeluruAku Ingin Jadi Peluru by Wiji Thukul
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Aku Ingin Jadi Peluru
    Penulis: Wiji Thukul
    Penerbit: Indonesia Tera
    Halaman: 176 halaman
    Terbitan: Juni 2000

    Tidak sengaja bertemu buku ini di salah satu tempat saya pinjam buku. Sempat lihat buku ini beberapa kali di Goodreads. Akhirnya berjodoh juga dengan "Aku Ingin Jadi Peluru" ini.

    Bahasanya mudah dipahami dan puisi-puisinya sarat akan perlawanan terhadap penindasan oleh pemerintah.

    Beberapa puisinya yang saya suka:

    Ucapkan Kata-Katamu

    Bila kau tak sanggup lagi bertanya
    kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan

    jika kau tahan kata-katamu
    mulutmu tak bisa mengucapkan apa maumu
    terampas

    kau akan diperlakukan seperti batu
    dibuang dipungut
    atau dicabut seperti rumput

    atau menganga
    diisi apa saja menerima
    tak bisa ambil bagian

    jika kau tak berani lagi bertanya
    kita akan jadi korban keputusan-keputusan
    jangan kau penjarakan ucapanmu

    jika kau menghamba kepada ketakutan
    kita memperpanjang barisan perbudakan

    Batas Panggung
    kepada para pelaku

    ini daerah kekuasaan kami
    jangan lewati batas itu
    jangan campuri apa yang terjadi di sini
    karena kalian penonton
    kalian adalah orang luar
    jangan rubah jalan cerita yang telah kami susun
    jangan belokkan jalan cerita yang telah
    kami rencanakan
    karena kalian adalah penonton
    kalian adalah orang luar
    kalian harus diam

    panggung seluas ini hanya untuk kami
    apa yang terjadi di sini
    jangan ditawar-tawar lagi
    panggung seluas ini hanya untuk kami
    jangan coba bawa pertanyaan-pertanyaan berbahaya
    ke dalam permainan ini
    panggung seluas ini hanya untuk kami
    kalian harus bayar kami
    untuk membiayai apa yang kami kerjakan di sini

    biarkan kami menjalankan kekuasaan kami
    tontonlah
    tempatmu di situ

    Rumput Ilalang

    hijau hijau
    tumbuh lagi
    walau kaubabat berulang kali
    walau kaubakar berulang kali
    hijau hijau
    tumbuh lagi
    sudah seratus kali kaucabut
    kausemburkan api kerusuhan
    hijau hijau
    tumbuh lagi
    harapanku
    menaklukkan
    ketakutan
    yang kauternakkan
    lewat pidato
    dan laras senapan

    aku melihat ilalang
    o siasialah
    kekuasaan memasang
    palang penghalang
    ilalang
    tetap hidup tumbuh
    dan menang

    walau seratus kali digaru

    dan masih banyak lagi sebenarnya ^^.


    View all my reviews


  2. 0 comments :

    Post a Comment