Rss Feed
  1. Keping HatiKeping Hati by Rina Rinz
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Keping Hati
    Penulis: Rina Rinz, Falsist Hafidz Bluesboy, Susie Salwa, Mila, Dona Ismed, Hasnawati Qayyimah, Nieranita
    Penerbit: Indie Book Corner
    Halaman: 292 halaman
    Terbitan: Maret 2014

    Ketika cinta ternoda oleh luka lalu, mampukah ia terus mengepakkan kedua sayapnya?

    Rheina dan Ruly adalah dua insan yang dipertemukan oleh takdir. Namun cinta kasih tak semulus yang mereka duga. Kenangan memaksa mereka untuk memilih. Mengubur impian atau larut dalam aliran rasa yang merah muda di dalam hati. Masa muda orang tua memiliki benang merah yang tak mudah putus dalam jalinan kisah kasih Rheina dan Ruly. Juga cinta yang mengharu biru dalam sebuah persahabatan. Ilma, sahabat kecil Rheina yang lambat laun mulai memenuhi hati Ruly.

    Sanggupkah cinta bermuara pada hati yang tepat? Ataukah ia hanya persinggahan semata? Temukan setiap kepingnya dalam Keping Hati, novel yang ditulis oeh tujuh hati dengan penuh cinta.

    Review

    Buku ini saya peroleh dari (salah satu) penulisnya sebagai hadiah "kemenangan" tantangan menulis cerpen di Kemudian.com. Gimana gak menang. Orang saya satu-satunya yang mengumpulkan jawaban tantangan genre horor-komedi dari 3 orang peserta :)). Anyway, kalau ada yang tertarik baca cerpen saya, bisa cek di sini.

    Awal menerima buku ini, saya langsung suka sama kovernya. Apalagi latar belakang warna-warni yang terlihat seperti sapuan warna cat air. Terus saya lihat ada sekian nama berjejer sebagai penulisnya. Dalam hati langsung mikir kalau ini kumpulan cerpen. Pas ngintip halaman terakhir, kaget juga ngeliat tebalnya hampir 300 halaman. Niat banget kumpulin cerpennya.

    Eh, ternyata saya salah. Ini novel sodara-sodara. Novel keroyokan oleh 7 orang.

    Oke, saya sudah pernah baca novel yang ditulis oleh 2 atau 3 orang. Kalau 7, ini baru pertama kali.

    Dari segi plot sebenarnya saya merasa drama banget. Jadi ada 3 orang. Rheina, Ilma, dan Ruly. Rheina dan Ilma ini adalah sahabat, sedangkan Ruly adalah pacar Rheina. Awalnya semua berjalan dengan sempurna, tapi semuanya berubah saat negara api menyerang saat orang tua mereka bertemu satu sama lain.

    Ternyata ayah Rheina dan ibu Ruly pernah berpacaran, tapi kemudian putus karena kakek Ruly tidak setuju anak gadisnya menikah dengan pria yang (waktu itu) belum mapan secara ekonomi. Sakit hatilah ayah Rheina dan dia melarang Rheina berpacaran dengan Ruly. Sampai Rheina dikirim untuk kuliah di Malang.

    Etapi dia dikirim kuliah, lalu kuliah di mana dan jurusan apa sama sekali belum ditentukan ding. Sampai di sana si Rheina ini baru mulai cari kampus dan memilih jurusan. Perhatian sekali ayahnya Rheina ini. Terus ada juga disinggung soal usaha toko bunganya Rheina (hal. 128), tapi setelah itu menghilang begitu saja. Berasa tempelan gitu.

    Nah, lain ayahnya Rheina, lain pula ibunya, Mela. Ibunya ini bertemu kembali dengan Bambang, mantan orang yang dia sukai. Cowok itu meluncurkan sebuah novel based on true story yang berlatarkan cintanya yang terpendam pada Mela. Nah, yang menarik di sini, cowok itu ternyata ayahnya Ilma. Ah, dunia memang cuma selebar daun kelor yah.

    Gaya bahasa novel ini bisa kubilang bukan tipe saya. Gaya bahasanya terasa "drama" atau kalau nggak seperti novel tahun 80-an/90-an. Tapi kadang ada juga yang terasa kekinian dengan mencampurkan Inglish (Indonesia-English) di dialog. Faktor ditulis 7 orang kah?

    Walau kurang cocok sama gaya bahasanya, saya tetap menikmati novel ini. Saya suka inti cerita yang disampaikan. Kadang cinta memang harus berakhir. Suka juga dengan interaksi antar karakternya (walau Bambang kurang tergali menurutku). Latar tempatnya juga berhasil digambarkan dengan baik.

    Ah, di ujung bukunya ada cuplikan untuk season 2 Keping Hati ini... tapi kok terasa sinetroniyah ya? Hmm... perasaan aja kali ya.


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment