Rss Feed
  1. Forgive Me, Leonard PeacockForgive Me, Leonard Peacock by Matthew Quick
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Forgive Me, Leonard Peacock
    Penulis: Matthew Quick
    Penerbit: Headline Book Publishing
    Halaman: 273 halaman
    Terbitan: Agustus 2013

    How would you spend your birthday if you knew it would be your last?

    Eighteen-year-old Leonard Peacock knows exactly what he'll do. He'll say goodbye. Not to his mum - who he calls Linda because it annoys her - who's moved out and left him to fend for himself. Nor to his former best friend, whose torments have driven him to consider committing the unthinkable. But to his four friends: a Humphrey-Bogart-obsessed neighbour, a teenage violin virtuoso, a pastor's daughter and a teacher.

    Most of the time, Leonard believes he's weird and sad but these friends have made him think that maybe he's not. He wants to thank them, and say goodbye.

    Review

    Premis ceritanya seperti mengatakan: ini cerita yang gelap yang akan membuatmu jatuh hati, merasakan kesakitan Leonard Peacock, serta peduli pada si karakter utama. Sayangnya setelah saya menutup buku, saya merasa datar-datar saja.

    Leonard Peacock (yeah, Peacock) adalah seorang remaja yang mengalami depresi. Dia berpikiran untuk membunuh seorang tukang gencet, sekaligus mantan teman, di sekolahnya, lalu membunuh dirinya sendiri.

    Namun, sebelum melaksanakan rencananya, dia berniat untuk mengucapkan selamat tinggal dan memberi hadiah kepada empat orang: seorang pria tua tetangganya yang juga teman nonton film-film Humphrey Bogart, seorang teman sekolahnya yang keturunan Iran, seorang guru sekolahnya, serta seorang gadis anak pastor.

    Show me it's possible to be an adult and also be happy. -Leonard Peacock

    Jujur premis awalnya ini sangat menarik, tapi eksekusinya membosankan. Dua orang pertama yang Leonard temui tidak sepenuhnya terintegrasi dengan baik ke dalam cerita. Mereka kesannya hanya sepintas lalu dan tidak begitu penting.

    Emosi dan kebingungan yang Leonard alami terasa cukup nyata untuk saya. Pergulatan batinnya antara ingin mati dan tetap hidup menjadi poin yang menarik. Sayang tidak diikuti tensi yang cukup dalam ceritanya.

    Dan akhir ceritanya... mengecewakan.

    Kesimpulan akhir: novel dengan premis yang menjanjikan, tapi eksekusi yang kurang. Emosi terasa nyata, tapi tidak dibarengi tensi dalam cerita.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No.15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment