Rss Feed
  1. Looking for AlibrandiLooking for Alibrandi by Melina Marchetta
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Looking for Alibrandi
    Penulis: Melina Marchetta
    Penerbit: Puffin/Penguin Australia
    Halaman: 261 halaman
    Terbitan: Oktober 1992

    Josephine Alibrandi is seventeen, illegitimate, and in her final year at a wealthy Catholic school. This is the year her father comes back into her life, the year she falls in love, the year she discovers the secrets of her family's past and the year she sets herself free.

    I'll run one day. Run from my life. To be free and think for myself. Not as an Australia and not as an Italian and not as an in between. I'll run to be emancipated.

    Review

    Gila. Betul-betul kayak naik roller coaster pas baca buku ini. Kadang sebel mampus sama si Josephine, kadang suka sama dia. Tapi, pada akhirnya, Josephine memenangkan hati saya.

    Saya suka banget karena penulisnya mengangkat tema rasial di sini. Josephine adalah keturunan Italia dengan tradisi-tradisi Italia yang masih melekat kuat. Hal ini membuat dia banyak diejek oleh anak-anak Australia "asli" karena merasa si Josephine ini pendatang. Somehow it sounds familiar to me....

    Yah, si Josephine ini mendapat perlakuan tidak menyenangkan bukan hanya karena itu sih. Dia juga seorang anak yang lahir tanpa ayah. Hal ini membuatnya dijauhi teman sebayanya karena pengaruh orang tua mereka.

    Nah, 2 hal ini yang membuat Josephine seorang gadis yang temperamental dan penuh amarah. Dia bisa meledak dan berkelahi dengan siapa saja, termasuk dengan ibu dan neneknya, hanya karena hal-hal kecil. Ini yang bikin saya jengkel abis sama si Josephine. Saya merasa ada terlalu banyak emosi negatif pada dirinya.

    Tapi, pelan-pelan Josephine berubah. Dia mulai lebih dekat dengan ayahnya, lebih paham akan neneknya, lebih mengerti akan ibunya. Pelan-pelan dunianya berkembang dan dia tidak melihat dunia hanya dari kaca mata "aku telah diperlakukan secara tidak adil".

    Dari segi cerita, mungkin tidak terasa begitu "wah", karena saya sudah baca buku remaja dengan tema serupa (walau banyak yang terbit sesudah novel ini terbit, tapi mau bagaimana lagi?). Juga karena ada bagian-bagian yang terasa lambat bin menyeret. Tapi, pada akhirnya, saya suka dengan perubahan yang Josephine alami, serta rangkaian peristiwa yang dia alami.

    You're going to go on living. Because living is the challenge, Josie. Not dying. Dying is so easy. Sometimes it only takes ten seconds to die. But living? They can take you eighty years and you do something in that time, whether it's giving birth to a baby or being a housewife or a barrister or a soldier. -Michael to Josephine


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment