Rss Feed
  1. Lord of the FliesLord of the Flies by William Golding
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Lord of the Flies
    Penulis: William Golding
    Penerbit: Pengee/Penguin Group
    Halaman: 202 halaman
    Terbitan: 2006

    At the dawn of the next world war, a plane crashes on an uncharted island, stranding a group of schoolboys. At first, with no adult supervision, their freedom is something to celebrate. This far from civilization they can do anything they want. Anything.

    But as order collapses, as strange howls echo in the night, as terror begins its reign, the hope of adventure seems as far removed from reality as the hope of being rescued...

    Review

    Review mengandung spoiler!

    Oh, I love this novel!

    "Lord of the Flies" bercerita tentang sekumpulan anak kecil dari Inggris yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Awalnya mereka berusaha membentuk sebuah komunitas tersendiri. Mereka memilih seorang kepala suku, membagi tugas, serta memiliki aturan-aturan. Tapi, perlahan-lahan semua sistem mereka mulai berantakan, hingga akhirnya timbul pemberontakan di dalam sistem.

    Ada 3 tokoh yang berperan besar dalam kisah ini. Ralph, si kepala suku; Piggy, anak yang bertindak sebagai "suara rasional" di dalam kelompok, tapi tidak terlalu diperhatikan; serta Jack, kepala pimpinan para pemburu yang akhirnya membangkang dan membentuk sistemnya sendiri, dengan dirinya sebagai kepala suku.

    Buat saya novel ini tidak hanya bicara tentang sekumpulan anak yang terdampar, tapi juga refleksi dari kondisi sosial yang ada saat ini. Penulisnya sendiri menulis bahwa tema novelnya adalah: 'sebuah usaha untuk menelusuri kecacatan dalam sifat manusia. Moral dari kisah ini adalah: bahwa bentuk dari sebuah masyarakat haruslah bergantung pada sifat etis tiap individu dan bukan pada sistem politik apa pun; tidak peduli selogis atau seterhormat apa sistem itu terlihat.'

    Semoga tidak salah menerjemahkan :)).

    Oh, saya juga suka dengan judulnya. Saya baru ngerti kalau Lord of the Flies itu terjemahan dari bahasa Ibrani untuk kata Ba'alzevuv, atau Beelzebub dalam bahasa Yunani. Nama iblis yang diasosiasikan dengan kehancuran dan kebusukan.

    "Which is better--to have rules and agree, or to hunt and kill?" --Piggy


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Chalenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Chalenge

    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment