Rss Feed
  1. Divergent (Divergent, #1)Divergent by Veronica Roth
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Divergent
    Penulis: Veronica Roth
    Penerbit: Mizan Fantasi
    Halaman: 540 halaman
    Terbitan: Maret 2014

    Satu pilihan, menentukan apa yang harus kau percaya

    Satu pilihan, memastikan siapa yang kau turuti, selamanya

    Chicago, usai perang nuklir yang menghancurkan dunia. Pada usia 16, setiap orang harus mengambil pilihan yang akan menentukan seluruh jalan hidupnya.

    Beatrice memilih meninggalkan Faksi Abnegation yang tanpa pamrih untuk bergabung dengan para pemberani di Faksi Dauntless. Meninggalkan orangtuanya, membuang namanya untuk hidup bersama faksi yang baru. Beatrice menjadi Tris, berharap menemukan jati dirinya bersama para Dauntless. Namun, Tris harus lulus inisiasi terlebih dulu agar bisa diterima. Tak ada jalan kembali. Tak lulus inisiasi berarti Tris akan bergabung dengan orang-orang yang terbuang. Hidup menggelandang.

    Berhasilkah ia bertahan di komunitas yang kadang kebrutalan dianggap sama dengan keberanian?

    Review

    Mengandung spoiler dan banyak jargon.

    Akhirnya baca novel ini juga. Sudah nonton filmnya dari kapan hari, tapi entah kenapa belum begitu tergoda untuk baca novelnya. Padahal filmnya lumayan bagus menurutku. Aktingnya Shailene Woodley sebagai Tris sangat cocok. Pas kapan hari nyebut soal novel ini di Twitter, eh Dhia muncul dan menawarkan buku ini dan Insurgent dengan harga murah meriah. Akhirnya beli dan langsung baca :)).

    Dan... saya tidak kecewa dengan novel ini. Untungnya.

    Keraguan terbesar saya untuk mulai baca novel ini adalah latarnya. Sebuah kota/negara distopia yang dibagi menjadi 5 faksi, dengan masing-masing faksi mewakili suatu jenis kepribadian tertentu? Terasa tidak masuk akal buatku. Bagaimanapun, rasanya sulit untuk memasukkan seseorang ke suatu jenis kepribadian, lalu berharap orang itu akan terus bertindak berdasarkan kepribadian itu. Misalkan: seseorang dikategorikan sanguin, lalu dia diharapkan selalu bersikap ceria, berenergi tinggi, dan tertawa setiap saat. Itu mah gila namanya.

    Btw, saya merasa Dauntless itu ya tipe sanguin dominan.

    Tapi, di dalam novel Divergent ini, ada semacam perasaan mengambang yang kudapat dari sistem faksi ini. Faksi dikondisikan sebagai sesuatu yang bahkan lebih penting dari hubungan darah. "Tanpa faksi, kita takkan memiliki tujuan dan alasan hidup" (hal. 30).

    Nah, saya merasa kalau sistem faksi ini dibuat untuk melakukan cuci otak bagi masyarakat. Entah untuk tujuan apa. Apakah kedamaian? Entahlah. Hal ini kemudian diperkuat oleh perkataan Four kepada Tris.

    Mereka tak ingin kau melakukan suatu hal tertentu. Mereka ingin kau berpikir dengan cara tertentu. Jadi, kau akan mudah dikendalikan, dan kau takkan menjadi ancaman bagi mereka. (hal. 351)


    Pertanyaannya adalah: siapa itu mereka? Para petinggi Dauntless? Kalau iya, apa tidak lebih mudah kalau menerapkan sistem latihan ala militer? Pemerintah? Kaum Abnegation? Kalau melihat kondisi Abnegation di sepanjang cerita, saya kok ragu ya. Soalnya mereka ini bukan tipe pemerintah seperti Kapitol di The Hunger Games. Ataukah sebenarnya mereka ini semacam negara bagian, lalu ada seorang pejabat lagi yang memimpin semuanya? Tidak jelas juga.

    Iya, sampai akhir saya masih merasa ragu dan tidak yakin sama setting novel ini. Banyak hal yang tidak jelas.

    Lalu Dauntless... saya masih merasa kalau faksi ini ada hanya untuk keren-kerenan. Lompat dari lantai sekian dan ditangkap jala, berkelahi... eh, maksudnya latihan fisik, lompat dari kereta, tato, hingga mabuk-mabukan. Lah, gunanya mereka di masyarakat apa sih sebenarnya?

    Walaupun di dalam cerita sudah dibilang bahwa Dauntless yang kini sudah tak seperti yang dahulu lagi *halah, tapi tidak dijelasin gitu loh, kenapa para pemimpinnya mengubah Dauntless menjadi sekumpulan remaja liar macam begini. Iya, remaja. Bahkan Tris saja mempertanyakan ke mana para orang dewasa di Dauntless.

    Untungnya, di tengah semua ketidakjelasan latar yang ada, plotnya enak diikuti. Cara berceritanya mengalir, sehingga saya bisa membaca dengan lancar. Cuma butuh 2 hari untuk menyelesaikan novel yang lumayan tebal ini.

    Jadi, secara keseluruhan: Divergent adalah novel dengan latar yang sangat membingungkan. Untunglah ceritanya enak diikuti kalau mau dibaca dengan mengesampingkan latarnya. Saya berharap bahwa semua tanda tanya yang ada akan terjawab di 2 buku selanjutnya.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Read Big Reading Challenge
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment