Rss Feed
  1. The MartianThe Martian by Andy Weir
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: The Martian
    Penulis: Andy Weir
    Penerbit: Broadway Books
    Halaman: 369 halaman
    Terbitan: Oktober 2014

    Six days ago, astronaut Mark Watney became one of the first people to walk on Mars.

    Now, he's sure he'll be the first person to die there.

    After a dust storm nearly kills him and forces his crew to evacuate while thinking him dead, Mark finds himself stranded and completely alone with no way to even signal Earth that he’s alive—and even if he could get word out, his supplies would be gone long before a rescue could arrive.

    Chances are, though, he won't have time to starve to death. The damaged machinery, unforgiving environment, or plain-old "human error" are much more likely to kill him first.

    But Mark isn't ready to give up yet. Drawing on his ingenuity, his engineering skills—and a relentless, dogged refusal to quit—he steadfastly confronts one seemingly insurmountable obstacle after the next. Will his resourcefulness be enough to overcome the impossible odds against him?

    Review

    This book is one heck of a ride. Dan dari segi review, saya sependapat dengan ulasan Mas Oni.

    "The Martian" bercerita tentang Mark Watney, seorang astronot yang disangka sudah meninggal oleh kawan-kawannya akibat badai pasir. Akibatnya, dia ditinggalkan di Mars, sementara kelompok ekspedisinya harus segera melakukan evakuasi. Beberapa jam setelah timnya pergi, Mark bangun dan sadar bahwa dia kini berada di Mars seorang diri. Dengan mengandalkan kemampuan teknisi dan botaninya (ini memang posisi Mark dalam ekspedisi yang dia jalani), Mark harus bertahan hidup dan menemukan cara untuk menghubungi Bumi.

    Novel ini penuh dengan aksi yang sukses membuat saya penasaran. Melihat bagaimana Mark melawan berbagai rintangan yang kelihatannya mustahil membuat saya memuji riset penulisnya. Semuanya bisa saya percayai, walau saya sendiri tidak tahu seberapa tepat metode yang dipakai penulisnya :)).

    Kekurangannya mungkin di karakter. Saya heran bagaimana Mark bisa terus-terusan merasa bersemangat dan tidak down dengan situasinya, tidak peduli seberat apa pun kondisinya. Saya yakin bahwa pelatihan astronot itu berat dan mereka pasti dilatih untuk menghadapi berbagai macam skenario, tapi please. Karakternya terlalu tenang. Saya hanya bisa sekali merasakan emosinya, saat dia menulis surat wasiat setelah misi penyelamatannya yang pertama gagal. Emosi yang ditunjukkan orang-orang NASA dan timnya Mark terasa jauh lebih nyata buatku.

    Kesimpulan: kisah fiksi ilmiah yang luar biasa. Sangat teknis, tapi sama sekali tidak mengganggu kenikmatan membaca. Ceritanya seru, lucu, dan membuat penasaran. Sayang tokoh utamanya sangat khas Hollywood. Si protagonis yang tidak akan mati walau dihujani "peluru" sebanyak apa pun.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment