Rss Feed
  1. In a Blue MoonIn a Blue Moon by Ilana Tan
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: In a Blue Moon
    Penulis: Ilana Tan
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 320 halaman
    Terbitan: April 2015

    “Apakah kau masih membenciku?”
    “Aku heran kau merasa perlu bertanya.”

    Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu—oh, bukan!—melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.

    Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang—ini sangat jarang terjadi, tentu saja—kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.

    Review

    Cerita di novel ini sudah seperti yang dituliskan blurb-nya. Tentang Sophie Wilson dan Lucas Ford yang dijodohkan oleh kakek Lucas, Gordon Ford. Sophie tidak menyukai Lucas karena semasa SMA, Lucas pernah membuat hidup Sophie susah. Mengetahui Sophie ternyata masih dendam padanya, Lucas berusaha menunjukkan bahwa dia sudah berubah dan mulai mendekati Sophie untuk mengubah pandangan gadis itu.

    Ini buku ketiga Ilana Tan yang kubaca dan merupakan buku keduanya yang berhasil kuselesaikan. Mengingat saya dulu gak kuat baca "Sunshine Becomes You" sampai selesai, saya jadi ragu untuk beli buku barunya Ilana. Untungnya, buku ini kemudian muncul di tempat sewa buku langganan saya. Padahal tempat sewa itu hampir gak pernah beli novel baru, loh, tapi saking banyaknya yang cari, akhirnya buku ini disediakan oleh mereka.

    Kalau diumpamakan film, "In a Blue Moon" ini semacam film romantis yang diputar pada musim Valentine. Akan ada orang-orang yang menyeret pasangannya untuk nonton film itu, sementara si pasangan bakal nonton sambil mengantuk atau mainin HP. Dan sayangnya, saya adalah orang yang nonton sambil mengantuk itu.

    Ceritanya terkesan datar untuk saya. Tidak ada sesuatu yang wow yang bikin saya semangat bacanya. Bahkan menjelang akhir, saya berharap bakal ada satu saja tokoh bitchy yang muncul supaya ada drama dalam ceritanya *uhukmirandayoufailmeuhuk*. Yah, untung manisnya cerita ini tidak berlebihan, jadi saya masih bisa baca tanpa merasa enek hingga akhir.

    Nggak tahu kenapa juga, saya merasa nama-nama tokohnya di sini sangat Plain Jane dan Average Joe. Rasanya sama seperti baca nama seperti John Smith di buku teks bahasa Inggris. Tidak begitu memorable. Yang paling parah, saya sempat harus mikir dulu pas baca nama Lucas. Saya lupa dia yang mana. Tapi, dalam pembelaan saya, nama Lucas seringnya dirujuk sebagai Lucas Ford dalam narasi dan dialog. Entah kenapa harus disebutkan lengkap. Jadi, pas yang muncul hanya Lucas doang, otak saya gak langsung membuka map Lucas Ford, tapi kepikiran kalau dia itu karakter yang lain lagi.

    Jadi, secara keseluruhan, saya bilang kalau ini bukan tipe buku untuk saya. Tapi kalau melihat tanggapan pembaca lain, rasanya buku ini cocok untuk yang suka kisah romantis yang memang fokus di roman tanpa embel-embel lain.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment