Rss Feed
  1. Muara RasaMuara Rasa by Devania Annesya
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Muara Rasa
    Penulis: Devania Annesya
    Penerbit: Ice Cube Publisher
    Halaman: 186 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    “Karen mau datang, dia ingin kenalan sama kalian.”

    “Karen? Siapa lagi?” Ravi mengerutkan kening.

    “Pacarnya Val,” jawab Flo sembari tersenyum.

    Tapi Ravi dapat membaca pedih di balik senyuman itu.

    Ketika liburan semester dimulai, Flo dan Ravi yang kuliah di luar kota pulang ke rumah mereka di Surabaya untuk berkumpul lagi dengan sahabat mereka, Val. Tapi “pulang” tidaklah selalu menyenangkan. Terutama jika ada banyak rasa yang belum terungkap. Ravi diam-diam mencintai Flo, sementara Flo menyimpan rasa terhadap Val yang hanya menganggapnya sebagai adik kecil. Selama ini mereka selalu mengutamakan persahabatan di atas segala-galanya. Supaya mereka bisa selalu bersama. Supaya mereka tidak lagi mengalami kehilangan. Supaya mereka merasa berada di rumah. Namun setiap rasa pada akhirnya membutuhkan muara. Akhir dari perjalanan panjang. Akhir dari segala rasa sakit.

    Review

    "Muara Rasa" bercerita tentang Flo dan Ravi yang pulang ke Surabaya, ke rumah mereka, dan bertemu kembali dengan Val. Tapi, dalam pulang mereka kali ini, ketiga sahabat itu dipaksa untuk menghadapi masa lalu yang berusaha mereka kubur.

    Rumah belum tentu adalah tempat bagi segala rasa bermuara. Rumah bisa jadi hanya sebuah bangunan yang diberi label 'rumah'. Ya sudah, gitu aja. -Ravi (hal.52)


    Suka bangetlah sama novel ini. Perpaduan komedi dan galaunya pas buat saya. Saya betul-betul bisa merasakan persahabatan Flo, Ravi, dan Val. Di Muara Rasa ini juga ada unsur cinta segitiga, tapi percayalah, pengolahannya bagus dan tidak klise.

    Untuk penulisan, yang kucatat cuma penggunaan 'di mana' sebagai kata sambung yang fungsinya sama seperti 'where' atau 'when'. Misal: 'Detik itu adalah detik di mana Flo menyadari bahwa kehadirannya telah melukai orang lain tanpa ia sadari.' (hal. 67). Dulu, pas susun skripsi, saya pernah baca buku tentang bahasa Indonesia. Di sana disebutkan bahwa tidak ada penggunaan 'di mana' seperti ini dalam bahasa Indonesia. Kalau memang mau menyambungkan kalimat seperti di contoh, kata 'ketika' lebih pas untuk digunakan.

    Secara keseluruhan, saya merekomendasikan 'Muara Rasa' untuk yang mencari bacaan YA tentang rumah, persahabatan, kisah cinta segitiga dengan pengolahan yang baik, serta cerita dengan bumbu bayang-bayang masa lalu.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads


    View all my reviews

  2. 1 comments :

    1. Rumah belum tentu adalah tempat bagi segala rasa bermuara. Rumah bisa jadi hanya sebuah bangunan yang diberi label 'rumah'. Ya sudah, gitu aja. -Ravi (hal.52)
      bner banget mba ga semua orang akan merasa hidup ketika dirumah

    Post a Comment