Rss Feed
  1. Swiss: Little Snow in ZürichSwiss: Little Snow in Zürich by Alvi Syahrin
    My rating: 3 of 5 stars

    Judul: Swiss: Little Snow in Zürich
    Penulis: Alvi Syahrin
    Penerbit: Bukuné
    Halaman: 308 halaman
    Terbitan: Juli 2013

    "Swiss: Little Snow in Zürich" bercerita tentang Yasmine, seorang gadis keturunan Indonesia-Swiss. Yasmine dibawa ke Swiss oleh ayahnya setelah ibunya meninggal. Di Swiss inilah dia bertemu dengan Rakel, seorang pria yang membuatnya jatuh cinta, serta Elena dan Dylan yang menjadi sahabatnya.

    Awalnya hubungan Yasmine dengan Rakel dan kedua sahabatnya berjalan mulus. Namun, tampaknya ada sesuatu di antara ketiga orang itu yang tidak Yasmine ketahui. Sesuatu yang dapat memengaruhi hubungan mereka berempat.

    Review

    "Swiss: Little Snow in Zürich" ini membawa sebuah tema yang sebenarnya "biasa" dan mungkin sudah cukup sering dijelajahi oleh penulis lainnya. Tentang seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang pria, lalu terseret ke dalam masa lalu kelam pria itu. You get the man, you get the dark side. Satu paket. Lalu ada juga tentang persahabatan dan teman-yang-ternyata-suka.

    Alvi membawakan sentuhan kota Zürich, serta gaya tulisan yang liris-melankolis sebagai bumbu dalam cerita ini. Saya suka dengan gaya menulisnya ini. Saya juga suka dengan prolog dan epilognya yang mengambil sudut pandang sebutir salju yang jatuh. Efek melankolis di novel ini kerasa banget, ya. Apalagi penulisnya memilih musim gugur dan dingin, palet yang membuat perasaan tambah sendu.

    Yang saya kurang suka dari novel ini adalah gaya POV-nya. Butuh sedikit usaha untuk mengikuti POV-nya karena penulisnya memakai gaya Omniscient (POV tahu segala). Selain karena bergerak dengan terlalu lincah dari satu karakter ke karakter lainnya, saya juga merasa suara para tokohnya terlalu mirip. Yasmine, Rakel, Elena, dan Dylan tidak punya kepribadian yang bisa membuat saya langsung paham ini narasinya siapa.

    Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya sederhana, tapi gaya narasinya lumayan enak. Saya suka banget sama ilustrasi di dalamnya. Jadi pengin ke sana setelah lihat ilustrasi tempat-tempat yang seperti keluar dari buku dongeng.

    ... salju yang membekukan,
    angin yang menusuk-nusuk tulang,
    jika cinta adalah dongeng yang indah,
    mengapa harus ada rasa sakit di dalamnya? (hal. 116)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    2015 Young Adult Reading Challenge
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
    - 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment