Rss Feed
  1. The Killing Moon (Dreamblood, #1)The Killing Moon by N.K. Jemisin
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: The Killing Moon
    Penulis: N. K. Jemisin
    Penerbit: Hachette Book Group
    Halaman: 418 halaman
    Terbitan: Mei 2012

    In the ancient city-state of Gujaareh, peace is the only law. Upon its rooftops and amongst the shadows of its cobbled streets wait the Gatherers - the keepers of this peace. Priests of the dream-goddess, their duty is to harvest the magic of the sleeping mind and use it to heal, soothe - and kill those judged corrupt.

    Review

    "The Killing Moon" bercerita tentang Ehiru, seorang "gatherer" yang bertugas untuk mengumpulkan jiwa orang-orang yang sakit parah (dan memang akan meninggal), serta orang-orang yang terbukti melakukan tindak kejahatan yang hukumannya setara dengan kematian. Pada salah satu misinya, Ehiru mengalami kegagalan dan tidak dapat menyelesaikan "gathering"-nya secara sempurna. Dari sinilah Ehiru mulai mempertanyakan posisi dan fungsi para "gatherer".

    Pertemuan Ehiru dengan Sunandi, seorang perwakilan dari negara tetangga, membawa Ehiru dalam sebuah perjalanan baru. Bersama dengan Nijiri, muridnya, mereka memulai pencarian makna sebenarnya dari "gathering" yang selama ini mereka lakukan.

    Saya suka dengan angin segar yang buku ini berikan. Kebanyakan novel fantasi kan suka mengambil Eropa abad pertengahan sebagai dasar latar tempat, tapi "The Killing Moon" ini justru mengambil Mesir kuno sebagai basisnya.

    Selain latar, saya juga suka dengan sistem sihir di buku ini. Kekuatan sihir yang ada di sini berasal dari mimpi, dan digunakan untuk memulihkan orang atau meredakan rasa sakit. Rahasia tentang sihir ini juga memberi kejutan tersendiri.

    Novel ini sendiri cukup lambat buatku. Latar tempat dan budaya yang digali cukup memakan waktu, sehingga untuk orang yang lebih suka novel fantasi dengan banyak aksi, bagian ini mungkin akan terasa membosankan. Selain itu, di novel ini juga memang tidak ada terlalu banyak adegan yang memacu adrenalinnya.

    Secara keseluruhan, "The Killing Moon" ini 3,5 bintang buatku. Sistem sihir dan latarnya mengingatkan bahwa fantasi itu bukan cuma Eropa abad pertengahan. Ada banyak ruang yang bisa digali lagi dan lebih diperluas. Ceritanya kurang banyak aksi, sehingga ceritanya kadang terasa lambat.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment