Rss Feed
  1. Badminton FreakBadminton Freak by Stephanie Zen
    My rating: 2 of 5 stars
    Judul: Badminton Freak
    Penulis: Stephanie Zen
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Halaman: 240 halaman
    Terbitan: April 2010

    Dapatkan cetak ulangnya di BukaBuku
     
    'Badminton Freak' bercerita tentang Fraya, seorang gadis maniak badminton. Cita-citanya sebagai seorang pemain profesional kandas karena tidak mendapat dukungan orang tuanya sejak dini, tapi itu tidak memupuskan rasa cintanya pada olahraga tersebut.

    Saat kejuaraan Thomas & Uber digelar di Jakarta, Fraya tidak mau melewatkan kesempatan tersebut. Dia ingin menonton kejuaraan tersebut secara langsung dari awal hingga akhir. Masalah timbul ketika Albert, pacar Fraya, mengetahui bahwa gadis itu membohonginya demi menonton turnamen itu. Albert lalu melarang Fraya untuk datang langsung ke Istora Senayan.

    Review
     
    Sebuah buku yang diterbitkan ulang dengan momen yang pas. Soalnya turnamen Thomas & Uber akan kembali dilaksanakan pada 15-22 Mei 2016. Waktu menulis ulasan ini, baru tim Uber Indonesia yang selesai bertanding dan menang 5-0 dari tim Bulgaria. Sementara tim Thomas masih bertanding melawan tim Hongkong.


    Ceritanya bagus kalau buat saya. Karakternya Fraya ini kena banget sebagai seorang remaja. Konflik yang dibangun juga sudah pas. Rasa remajanya dapat bangetlah. Perasaan Fraya akan obsesinya pada bulutangkis juga diolah dengan baik oleh penulisnya.

    Aku sudah pernah bilang kan, jadi atlet bulutangkis itu seperti menandatangani kontrak seumur hidup? Sekali melakukannya, akan susah bagimu untuk mengambil jalan lain.

    Tapi, jika ada kontrak seumur hidup yang harus kupilih, kontrak inilah yang ingin kutandatangani. (hal. 117)


    Yang saya kurang suka itu justru setelah Fraya mulai ketemu dengan Edgar. Perkembangan hubungannya mereka terasa buru-buru dan kurang chemistry.

    Satu hal lain yang saya kurang suka adalah interaksi para tokoh novel dengan para atlet bulutangkis dunia nyata. Jadi, dalam cerita, ada beberapa kali para tokohnya bicara dengan para atlet yang memang ada di dunia nyata. Yang saya ingat itu ada Simon Santoso dan Greysia Polii yang punya dialog dalam novel. Sebenarnya ini mungkin bukan masalah, sih. Apalagi penggambaran karakternya juga baik dan interaksinya wajar saja, tapi ada perasaan aneh gimana gitu yang timbul waktu melihat orang-orang ini bersuara di dalam novel. Mungkin perasaan pribadi saja.

    Secara keseluruhan, 'Badminton Freak' ini novel remaja yang seru untuk diikuti. Tidak harus suka bulutangkis, kok, untuk bisa suka dengan novel ini. Hanya saja chemistry yang kurang kuat dan kesan buru-buru antara Fraya dan Edgar, serta interaksi dengan para atlet nyata membuat saya akhirnya memberi dua bintang untuk novel ini.


    View all my reviews


  2. 2 comments :

    1. Hapudin said...

      Trik pemasaran yang jitu ketika momen ada, novel dicetak kembali. Oya, Biondy kenapa tidak menilai dengan buku 2, yang ide ceritanya berkutat di olahraga Bulutangkis. kayak seru kalo disandingkan!

      Recent Post: Buku Roma by Pia Devina

    2. Biondy said...

      @adin dilla: aku belum baca buku keduanya, jadi belum bisa membandingkan. :)

    Post a Comment