Rss Feed
  1. Left Behind (Mereka Yang Ditinggalkan) (Left Behind, #1)Left Behind (Mereka Yang Ditinggalkan) by Tim LaHaye
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Left Behind
    Penulis: Tim LaHave, Jerry B. Jenkins
    Penerbit: Interaksara
    Halaman: 581 halaman
    Terbitan: 2001

    Tiba-tiba saja, jutaan di seluruh dunia lenyap dalam sekejap.

    Kendaraan-kendaraan, yang tiba-tiba tak ada lagi yang mengemudikan, nyelonong tak terkendali. Semua orang ketakutan setengah mati ketika orang-orang yang dikasihinya lenyap di depan mata mereka.

    Di tengah-tengah kekacauan global, kapten pesawan Rayford Steele harus mencari keluarganya, mencari jawaban-jawaban, mencari kebenaran. Hari-hari yang paling gelap bisa saja menanti di depan, berdampak sama menghancurkannya seperti kehilangn-kehilangn yang telah terjadi selama ini.


    Review

    Pernah nonton film yang dialihbahasakan? Ya, kalau sekarang mungkin yang lagi beken itu sinetron India di TV-lah. Itu kan biasanya di-dub. Jadi, kalau kita tonton, pasti akan terasa adanya ketidaksinkronan antara gerak bibir si pemain dengan dialog yang terdengar. Bukan hanya itu, kadang kita juga merasa ada yang tidak pas antara penampilan/karakter si tokoh dengan pengisi suaranya. Percaya atau tidak, itulah yang saya rasakan dari novel ini.


    "Left Behind" bercerita tentang Rayford Steele, seorang pilot penerbangan komersil, yang sedang membawa para penumpang menuju Bandara Heathrow. Dalam perjalanan, tiba-tiba saja dia mendapat laporan bahwa ada banyak penumpang yang hilang begitu saja. Anehnya, mereka bisa menemukan seluruh pakaian yang tadinya dipakai para penumpang yang hilang itu.

    Setelah sampai di tujuan, Rayford sadar kalau hal ini sedang terjadi di seluruh dunia. Saat dia pulang ke rumah, dia mendapati bahwa istri dan anak laki-lakinya juga telah menghilang. Untunglah dia kemudian dapat melakukan kontak dengan Chloe, putrinya yang sedang kuliah.

    Peristiwa kehilangan ini memancing banyak teori. Mulai dari kemunculan alien hingga masalah gelombang magnetik. Tapi Raymond dan beberapa orang lainnya sampai di sebuah kesimpulan yang lain. Mereka yakin bahwa peristiwa Pengangkatan telah terjadi. Orang-orang yang dianggap layak telah dibawa ke surga, sementara mereka yang tak layak kini tertinggal di bumi.

    Pertama, saya harus bilang kalau premisnya menarik. Kedua, saya harus bilang kalau terjemahannya lebih dahsyat dari terjemahan 'Eleanor & Park' dari Phoenix Press (review). Kalau di 'Eleanor & Park' diwarnai dengan masalah teknis dan terjemahan yang saya rasa kurang mulus, di terjemahan 'Left Behind' ini ada satu tambahan lagi: dialog terjemahan yang terlalu gaul sampai memberi warna yang... terlalu Indonesia?

    "Sekarang, ceritakanlah tentang Chris," katanya (Rayford).

    Hattie berpaling dan berbicara ke telinga Rayford. "Ia dibawa dengan usungan beroda ketika saya masuk ke dalam ruang terminal. Bersimbah darah!"

    "Apa yang terjadi?"

    "Saya tidak tahu, tapi, wah, tampaknya gawat sekali!"

    "Seberapa parah?"

    "Saya rasa ia mati! Maksud saya, mereka memang berusaha menyelematkannya, namun heran deh kalau ia bisa selamat." (hal. 66)


    Bisa terasa kesan janggalnya? Penggunaan kata-kata seperti 'nah', 'dong', 'lah', 'deh' dalam jumlah banyak di novel ini memberi nuansa percakapan Indonesia yang terlalu kuat. Ini yang saya maksudkan dengan kesan dub pada novel ini.

    Untuk plotnya, cukup seru. Memang cukup mudah untuk menebak apa yang akan terjadi, tapi perkembangannya tepat guna sehingga tidak terasa bertele-tele. Sebenarnya yang menarik buatku adalah kesan pasca-apokaliptik yang tidak biasa. Umumnya di novel dengan tema kehancuran/bencana global kan langsung ditunjukkan sebuah dunia yang berantakan, puing-puing, dan pemerintah yang gagal. Di sini justru hal sebaliknya yang terjadi. Yang ada justru sebuah sistem yang masih berdiri, pembersihan, dan pemerintahan yang justru 'diperbaiki'.

    Karakterisasi juga lumayan oke. Saya suka dengan reaksi awal para tokohnya. Ada yang menerima, ada yang menolak, dan ada juga yang tidak peduli. Hanya saja, menjelang akhir, perkembangannya terasa buru-buru. Khususnya untuk Chloe dan Buck yang perubahannya terasa tiba-tiba.

    Secara keseluruhan, "Left Behind" ini adalah novel dengan premis yang menarik dan unsur agama yang sangat kuat. Eksekusinya lumayan. Kadang terasa patah-patah, tapi tetap masih membuat penasaran. Terjemahan dialognya bisa saya bilang mengacaukan rasa buku ini. Dan kalau boleh jujur, saya ada firasat kalau dialog aslinya juga tidak begitu mengalir.

    Ia berharap, walaupun mungkin harapan kosong, bahwa masih ada kesempatan kedua untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan. Satu-satunya persoalan adalah mereka-mereka yang tahu telah lenyap. (hal. 131-132)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2016 Read Big Challenge

    View all my reviews


  2. 0 comments :

    Post a Comment