Rss Feed
  1. Thirteen Reasons WhyThirteen Reasons Why by Jay Asher
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: Thirteen Reasons Why
    Penulis: Jay Asher
    Penerbit: Penguin UK
    Halaman: 288 halaman
    Terbitan: 16 September 2009

    You can't stop the future.

    You can't rewind the past.

    The only way to learn the secret is to press play.

    Clay Jensen returns home to find a strange package with his name on it. Inside he discovers several cassette tapes recorded by Hannah Baker – his classmate and first love – who committed suicide two weeks earlier.

    Hannah's voice explains there are thirteen reasons why she killed herself. Clay is one of them. If he listens, he'll find out why.

    All through the night, Clay keeps listening – and what he discovers changes his life... forever.

    Review

    Thirteen Reasons Why bercerita tentang Clay Jensen, seorang remaja SMA yang suatu hari mendapatkan kiriman paket berisi tujuh buah kaset. Saat memainkan kaset pertama, dia mendengar suara Hannah Baker, gadis yang dia sukai yang baru saja meninggal karena bunuh diri. Dalam setiap rekaman, Hannah bercerita tentang alasan keputusan yang dia ambil, serta tiga belas orang yang mendorongnya ke titik tersebut.

    I hope you're ready because I'm about to tell you the story of my life. More specifically, why my life ended. And if you're listening to these tapes, you're one of the reasons why. (hal. 7)


    Salah satu buku yang sudah lama pengin saya baca. Premisnya menarik dan membuat penasaran. Begitu serialnya meledak tahun ini, saya langsung membeli bukunya.

    Gaya bercerita di novel ini menarik buat saya. Sebagian besar berisi rekaman suara Hannah yang menceritakan kembali apa yang sudah terjadi dalam hidupnya (alias alur mundur). Keputusan Jay Asher untuk tidak membaginya menjadi per dua bab (bab pertama yang berisi rekaman Hannah, lalu diikuti bab tentang reaksi Clay), seperti yang tertulis di wawancara penulis, menolong alur cerita maju lebih cepat. Reaksi Clay membantu pembaca menebak ke arah mana cerita akan berlanjut.

    I hardly knew Hannah Baker. I mean, I wanted to. I wanted to know her more than I had the chance. (hal. 10)


    Cerita Hannah dimulai dari sesuatu yang kecil, sesuatu yang mungkin bahkan tidak bermaksud jahat, tapi terbukti fatal bagi orang lain: cerita yang tidak benar. Bukan fitnah yang dimaksudkan untuk menjatuhkan, tapi cerita yang bertujuan untuk menyombongkan sesuatu tanpa memikirkan perasaan orang lain. Kebohongan "kecil" yang menjadi bola salju penyebab longsor dalam hidup Hannah.

    Now, the truth is the one you won't forget. (hal. 29)

    Lalu apa hubungan Clay, si remaja lugu bereputasi baik yang sepertinya tidak mungkin menjadi penyebab kematian orang lain, dalam kisah Hannah? Kalian bisa menemukan sendiri jawabannya di dalam buku ini.

    No one knows for certain how much impact they have on the lives of other people. (hal. 156)

    Secara keseluruhan, Thirteen Reasons Why adalah kisah tragedi dalam hidup Hannah yang menyentuh berbagai topik yang sering terjadi dalam kehidupan. Cara berceritanya unik dan menjadi poin kuat bagi novel ini. Buku yang patut kamu coba sebelum mulai menonton serinya.


    View all my reviews


  2. 0 comments :

    Post a Comment